Pengertian Fi’il Adalah? Berikut Contoh, Tanda, dan Macamnya

Berdakwah.com, Jika Anda ingin belajar bahasa Arab pengertian fi’il memang wajib untuk diketahui, supaya Anda bisa lebih lancar lagi dalam mendalami bahasa Arab. Maka dari itu pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai pengertian fi’il beserta contoh, tanda, dan macam-macam fi’il.

Mempelajari kalimat fi’il dalam bahasa arab masih merupakan tahap dasar. Yang tentunya masih banyak jenis kalimat lain yang perlu Anda pahami misalnya isim, i’rab, mu’rab, dan lain sebagainnya. Tapi khusus postingan ini kami hanya akan membahas tentang fiil dahulu. Sedangkan untuk yang lainnya akan kami bahas lagi di kesempatan yang akan datang supaya Anda nanti bisa lebih paham lagi tentang kalimat-kalimat dasar dalam bahasa arab.

Pengertian Fi’il

Fi’il Adalah Sebuah kalimat yang menujukkan arti pekerjaan atau kalimat yang menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi pada suatu masa atau kurun waktu tertentu. Misal lampau, yang akan datang, dan juga sekarang.

Jika dalam bahasa Indonesia, contoh kata fi’il kurang lebih seperti “Bekerjalah, Telah bekerja, Sedang bekerja dan akan bekerja”. Perlu anda pahami juga bahwa penempatan fi’il dalam sebuah kalimat dapat mempengaruhi atau menentukan jenis kalimat itu sendiri. Misalnya saja, jika fi’il ditempatkan pada awal kalimat atau didepan isim, maka kalimat tersebut akan dinamakan sebagai kalimat varbel. Berlaku juga untuk sebaliknya, jika fi’il ditempatkan sesudah isim, maka akan menjadi kalimat nominal. Selain memahami pengertian, anda juga harus tau penampatannya pada sebuah kalimat.

Macam-Macam Fi’il Dalam Bahasa Arab

Dalam pembelajaran bahasa arab, Kalimat fi’il terbagi menjadi 3 bagian yaitu fi’il madhi, fi’il mudhari’, dan fi’il amar. Ke-3 bagian tersebut memiliki makna perintah masing-masing. Nah untuk lebih jelasnya lagi silahkan Anda simak pembahasan, contoh, dan juga tandanya berikut:

1. Fi’il Mudhari’

Fi’il Mudhari’ adalah sebuah kata yang berarti menunjukkan pekerjaan dalam peristiwa yang sedang terjadi atau biasa digunakan juga untuk pristiwa yang akan terjadi.

Tanda Fi’il Mudhari’

Kalimat fi’il mudhari’ identik dengan diawalinya satu huruf zaidah berjumlah 4 yang terletak pada bacaan hamzah, nun, ya’, ta’ (أ، ن، ي، ت,) dan selamanya di rafa’kan, kecuali dimasuki amil yang me-nashabk-an atau yang men-jazm-kan (maka harus disesuaikan dengan amilnya). Contohnya sebagai berikut:

  • يَفْعَلُ = Dia sedang melakukan (sesuatu)
  • تَفْعَلُ = Kamu sedang melakukan (Sesuatu)
  • أَفْعَلُ = Aku sedang melakukan (sesuatu)
  • نَفْعَلُ = Kami (kita) sedang melakukan (sesuatu)

Kalimat fi’il mudhari’ juga dapat diawali oleh amil nasheb. Huruf amil nasheb itu seperti أَنْ، لَنْ، كَيَ، إِذَنْ, dan masih banyak lagi yang lainnya. Contohnya seperti berikut: يُرِيْدُ اللهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ، لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عَاكِفِيْنَ.

Baca Juga: Pengertian Mad Lazim

Selain tanda diatas, ada 1 tanda lagi yang harus anda tau yaitu kalimat dapat diawali oleh amil jazem. Huruf amil jazem itu seperti لَمْ، لَمَّا، أَلَمْ، أَلَمَّا، لَا، dan lainnya. Contohnya berikut ini: الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِيْ الْبِلَادِ، أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ .

2. Fi’il Madhi

Fi’il Madhi adalah kata yang digunakan untuk menunjukan arti sebuah pekerjaan atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Dalam pelajaran bahasa inggris disebut (past tense).

Tanda Fi’il Madhi

Untuk membedakan kalimat Fi’il Madhi dengan kalimat fi’il lainnya, disini ada tiga (3) tanda yang bisa anda pelajari. Tanda-tanda tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Pada huruf akhirnya memiliki harakat fathah dhahirah (jelas) dan muqadarah (dikira-kirakan).
  2. Diakhir kata bisa dimasuki dhamir rafa’.
  3. Diakhir kata bisa dimasuki ta’ ta’nits tsakinah (ta’ sukun yang bermakna perempuan).

Contoh Kalimat Fi’il Madhi

  1. Contoh diakhiri harakat fathah dhahirah: فَعَلَ، ضَرَبَ، فَتَحَ، اَكَلَ، رَحِمَ، نَصَرَ، كَتَبَ، قَالَ
  2. Contoh diakhiri harakat fathah muqadarah: رَمَى، دَعَى، نَهَى، أَتَى
  3. Contoh kalimat dimasuki dhamir rafa’: فَعَلْتُ، نَصَرْتُ، اَكَلْتُ
  4. Contoh kalimat dimasuki ta’ ta’nits tsakinah: فَتَحَتْ، كَتَبَتْ، قَالَتْ، جَائَتْ

3. Fi’il Amar

Fi’il Amar adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukan suatu perintah atau menyuruh untuk melakukan suatu pekerjaan. Jika dalam bahasa inggris disebut juga dengan “imperative”.

Tanda Fi’il Amar

Untuk jenis fi’il yang terakhir ini ada dua (2) tanda yang bisa anda pahami. Tapi perlu diingat juga bahwa fi’il amar selamanya harus di-jazem-kan huruf akhirnya. 2 tanda yang kami maksut antara lain yaitu:

  • Adanya harakat sukun pada akhir kalimat. Contohnya: قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ
  • Bisa digandeng dengan wawu jamak atau wawu yang menunjukan arti banyak. Contohnya: وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Baca Juga: Pengertian Huruf Ikhfa

Kesimpulan

Mungkin sampai disini dulu postingan yang mengulas tentang pengertan fi’il kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk anda semua yang sedang belajar bahasa Arab. Untuk kesimpulan yang bisa diambil dari postingan kali ini yaitu terdapatnya 3 macam fi’il yang memiliki tanda-tanda berbeda dalam suatu kalimat.

Tinggalkan komentar