Pengertian Agama : Unsur-Unsur dan Manfaatnya

Pengertian Agama – Mengapa perlu memahami pengertian Agama? sebagai manusia yang beradab harus memahami apa itu Agama dan kenapa seseorang harus beragama. Agama bukan hanya sebagai identitas yang wajib dicantumkan dalam identitas kependudukan dan identitas lainnya. Agama digunakan untuk mengelompokkan masyarakat dalam suatu komunitas. Bukan untuk membedakan atau mengkotak-kotakkan tetapi untuk mempermudah demografi.

Agama adalah istilah dari bahasa sansekerta yang merujuk pada suatu sisitem kepercayaan dalam paham hindu dan budha yang ada di Negara India. Agama terdiri dari 2 kata yaitu “a” yang artinya tidak dan “gama” yang berarti kacau. Jadi jika digabung menjadi Agama maksudnya adalah tidak ada kekacauan, teratur dan tertib.

Pengertian Agama Menurut Para Ahli

Beberapa ahli juga menjelaskan bahwa Agama terdiri dari gabungan kata “a” yang berarti tidak dan “gam” yang berarti pergi atau meninggalkan. Dalam pengertian ini agama adalah suatu kekekalan suatu keyakinan yang diwariskan secara turun-temurun. Merujuk pada suatu keyakinan yang sifatnya universal, tetap dan berlaku mengikuti perkembangan jaman dalam hidup manusia.

Ada juga yang mengartikan agama berasal dari 3 kata, yaitu “a” yang berarti hampa kosong, “ga” yang berarti tempat dan “ma” yang berarti cahaya bisa juga diartikan matahari. Agama diartikan sebagai suatu keyakinan yang menjadi misteri dan rahasia. Masyarakat bali mengartikan agama sebagai suatu peraturan antara hubungan manusia dengan raja.

1. Menurut Anthoni. F. C. Wallace

Pengertian Agama adalah serangkaian proses upacara yang dirasionalisasi oleh adanya mitos. Upacara yang dilakukan diyakini memiliki kekuatan supranatural yang dapat merubah kondisi yang dialami manusia dan peristiwa yang terjadi di alam semesta. Upacara merupakan ritual kegiatan yang diiringi dengan doa yang diyakini memiliki suatu kekuatan.

2. Menurut Emile Durkheim

Agama merupakan sistem didalamnya terdapat suatu keyakinan dan ritual yang berhubungan dengan suatu hal yang dianggap suci. Sistem ini menyatukan semua orang yang menjadi pengikutnya dalam suatu kelompok. Merupakan identitas kelompok tersebut yang menjadi pembeda dengan kelompok keyakinan lainnya. Kelompok dalam agama akan melakukan ritual secara bersama-sama.

3. Menurut Nicolaus Driyarkara SJ

Pengertian agama adalah suatu sistem yang meyakini keberadaan kekuatan supranatural berhubungan dengan proses penciptaan alam semesta. Keyakinan tentang adanya kekuatan luar biasa yang mampu membentuk alam semesta dan mengatur segala aktifitasnya hingga saat ini. Disini tidak dijelaskan adanya aktifitas fisik atau ritual yang mengiringi keyakinan tersebut.

4. Menurut Jappy Pellokila

Agama adalah keyakinan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukumnya. Jappy pellokila menjelaskan bahwa Tuhan hanya satu yang merupakan pusat dari suatu keyakinan. Hukum-hukum yang bersumber dari Tuhan memiliki nilai-nilai keluhuran yang semestinya ditaati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempertegas keyakinan yang dimiliki terhadap adanya Tuhan.

Unsur dalam Agama

Dalam Agama ada unsur-unsur didalamnya yang tidak dijelaskan oleh para ahli. Padahal unsur-unsur inilah yang membentuk adanya suatu agama. Masing-masing unsur ini saling terhubung satu dengan yang lainnya. Sehingga disebut sebagai sistem. Yang pertama adalah manusia sebagai pengikut suatu Agama. Manusia dibekali akal pikiran yang digunakan untuk menalar segala hal.

Manusia disini adalah sebagai pengikut, penganut suatu kepercayaan atau agama. Sebagai pengikut suatu Agama manusia mempercayai adanya kekuatan di luar sana yang sangat besar. kekuatan yang mampu penciptakan dan mengendalikan alam semesta. Mengatur dan mencukupi segala kebutuhan setiap makhluk. Manusia sebagai pelaksana ritual kegiatan suatu keyakinan yang diwariskan secara turun-temurun.

Unsur kedua adalah penghambaan. Penghambaan yang dilakukan oleh manusia kepada Tuhan sebagai bukti keyakinannya. Penghambaan dilakukan atas dasar kebutuhan manusia itu se